Kamis, 24 Februari 2011

MARI KITA HIJAUKAN KEMBALI BUMI

 Judul di atas sangat cocok untuk bumi kita yang semakin haus akan rindangnya daun yang mengalun lembut. apalagi kerusakan terus terjadi, mulai dari bencana alam, maupun kerusakan yang terjadi karena ulah tak bersahabat manusia. jika kita dulu bisa merasakan sejuknya semilir angin, tapi tidak untuk saat ini. sudah jarang sekali kita jumpai tumbuhan. yang kita lihat sekarang adal pohon-pohon bangunan yang menjulang tinggi. apalagi sekarang kita tak bisa lagi melihat jernihnya air sungai, ironisnya yang mengalir di sungai adalah sampah yang berjejalan. kita sebagai pewaris yang beradab seharusnya tahu diri untuk memperlakukan bumi ini.
kebanyakan masyarakat tidak peduli dengan lingkungannya. mereka dengan seenaknya sendiri membuang sampah disungai, yang bisa menyebabkan banjir. tidak hanya itu, masalah penebangan dihutan tanpa mempertimbangkan akibatnya juga semakin merajalela. penanaman pohon tidak sebanding dengan banyaknya penebangan pohon di hutan. mungkin jika dituliskan masih sabgat banyak, perilaku manusia, yang secara sadar maupun tidak bisa merusak bumi tempat tinggal semua makhluk hidup. 
 mulai saat ini marilah kita lebih perhatian dengan lingkungan, agar lingkungan terjaga dengan baik. kita tidak harusmengeluarkan banyak uang untuk usaha itu, atau berhari-hari melakukan perbaikan lingkungan. yang perlu kita lakukan adalah mengubah cara hidup kita. kita bisa melakukan dari hal-hal kecil, dari diri kita sendiri. karena perubahan sekecil apaun yang kita lakukan saat ini akan memberikan perubahan besar di masa yang akan datang. jangan melihat besar kecilnya yang kita berikan, tapi lihatlah usaha apa yang bisa kita lakukan untuk bumi ini.
sebenarnya banyak cara yang bisa kita lakukan. dan berikut ini beberapa usaha yang bisa kita lakukan, yakni dari hal kecil dan sederhana.

  •  Beli produk yang tidak memerlukan banyak energi dan sumber daya untuk manufaktur. Mencari produk yang ramah lingkungan berisi kemasan.
  •  Mengurangi penggunaan mobil atau motor dengan naik sepeda, carpooling dengan teman-teman, jalan kaki, atau dengan bus.
  •  Composting merupakan cara untuk membuang sampah dapur. Itu sehat untuk tanah dan sedikit sampah yang akan masuk ke lokasi penimbunan.
  •  Matikan lampu atau barang elektronik lain yang tidak digunakan dan menggunakan lampu hemat energi bulbs.
  •  Menonaktifkan Keran Air bila Anda penyikatan gigi.
  •  Gunakan tas kain grocery, bukan kantong plastik. Mereka dapat digunakan berulang kali.
  •  Logam kaleng dan plastik kontainer dapat digunakan untuk menyimpan item.
  •  Donasikan pakaian lama anda, mebel, dan mainan untuk amal, atau berikan kepada tetangga, teman yang membutuhkan
  • buanglah sampah pada tempatnya, hindari pembuangan pada sungai. jika sampah itu hancur dalam waktu yang lam, kita bisa mendaur ulang menjadi hal yang bermanfaat.
  • tanamlah pohon disekitar rumah.
  • Ganti bolam lampu dengan CFL (compact flouresecent light bulb/CFL), karena hemat energi dan lebih tahan lama.
  • Berpikirlah organik (mengurangi penggunaan pestisida)
  • menggunakan barang atau produk daur ulang
  • perbanyak tempat sampah dilingkungan anda
  • berfikir kreatif, dengan mendaur ulang sampah menjadi kerajinan tangan atau hal bermanfaat lain.     Beberapa cara di atas hanya sebagian kecil usaha yang dilakukan untuk menghijaukan kembali bumi ini. masih sangat usaha lain yang bisa kita lakukan. yang terpenting adalah kesadaran kita untuk mengubah cara hidup kita yang kurang bersahabat dengan alam, dan bisa merusak keasrian alam. dimulai dari hal yang kecil, kita akan terbiasa, bahkan akan timbul rasa sayang pada alam, dan terus ingin menjaga alam. so, mulailah sat ini. perbuatan kita kepada alam saat ini, akan berdampak dimasa yang akan datang.

APA SEBENARNYA YANG PALING KITA INGINKAN DI KEHIDUPAN INI??

Memang tak bias di pungkiri banyak sekali yang sangat kita inginkan balam kehidupan ini, mungkin bias jadi tidak bias dihitung lagi jumlahnya. Namun dari banyanya keinginan manusia dapat diambil dua kesimpulan, yakni,untuk mencari kesenangan dan menghindadi rasa sakit. Dengan kata lain semua orang menginginkan hidup bahagia dan menjauhi yang namanya kesengsaraan.
Namun, John Izzo, Ph.D., dalam bukunya mengemukakan dua hal yang sangat diinginkan manusia adalah menemukan kebahagiaan dan menemukan arti kehidupan. tidak jauh berbeda memang. kebahagiaan sering dianggap sesuatu yang tidak jelas. karena memang setiap orang memiliki pandangan yang berbeda dalam mengartikannya. kita mungkin menganggap kebahagiaan sebagai perasaan baik yang ada sementara waktu yang dibawa oleh kesenangan, sepertimakan enak dan jalan bersama teman-teman.
Maksud “menemukan kebahagiaan” adalah bahwa setiap manusia ingin merasakan kesenangan dan pemenuhan. Kita ingin tahu apakah kita menjadi manusia. Apa yang kita cari adalah pengalaman menjadi hidup, sehingga pengalaman hidup kita pada tubuh fisik kita akan beresonansi dalam pikiran dan realitas kita,sehingga kita benar-benar merasakan kegairahan hidup.
Hal ini bukan berarti rasa bahagia yang permanen, tetapi rasa puas dan senang dari hari kehari yang menciptakan pengalaman yang kita sebut kebahagiaan. Pada akhir tiap-tiap hari , dan pada akhir akhir kehidupan kita, kita menginginkan apa yang disebut “rasa lelah yang menyenangkan”.
Masalahnya disini adalah, bagaimana kita menemukan rahasia kebahagiaan tersebut? Bagaimana kita menemukan rahasia hidup dengan benar dan mati dengan bahagia.?
Banyak diantara kita tersandung dalam perjalanan hidup, belajar sambil bejalan, dan akhirnya dan akhirnya menemukan hal yang penting. Tapi sering kali menemukan hal yang penting saat kita sudah tua, saat sebagian besar kehidupan  sudah dibelakang kita. Saat sudah terlambat untuk menjalankan apa yang kita inginkan dan kita pelajari. Bagaimana jika kita menemukan rahasia kebahagiaan dan hidup yang penuh arti sebelum kita tua??
Buatlah pendirian pada diri anda, bahwa, saya tidak percaya bahwa kta harus menunggu sampai tua untuk menjadi bijak. Sebenarnya, rahasia-rahasia kehidupan terbentang disekitar kita, dapat disaksikan dalam kehidupan orang-orang lain, orang-orang yang sudah menemukan apa yang kita cari.
rahasia yang harus kita temukan sebelum kita mati adalah, dasar hidup yang utuh dan penuh arti. Rahasia itu adalah, hadiah dari mereka yang telah hidup dengan bijaksana untuk mereka diantara kita yang masih mendaki gunung. Teruslah berusaha untuk menemukan dakian yang telah lama kau cari, temukan ketika kamu masih muda, terlebih sebelum kamu mati. Agar tidak ada penyesalan.

Kamis, 17 Februari 2011

MENGIKUTI KATA HATI MEMERLUKAN KEBERANIAN

Judul diatas memang sangat sering kita alami jika kita akan menentukan pilihan hidup yang kita anggap memang cocok dan tepat untuk kita, dan yang pasti memerlukan pemikiran panjang untuk mendapatkan satu pilihan yang tepat. pilihan itu kadang membuat kita merasa kesulitan untuk mewujudkannya. karena takjarang banyak orang yang tidak setuju, bahkan menentang apa yang kita anggap baik untuk kita.
apalagi saat kita mengikuti kata hati kita, dan ternyata kita gagal. bisa dipastikan cercaan akan menyerang anda. pasti mereka akan menyalahkan dan menganggap pilihanmu sangat salah dan telah terjerumus. tapi ingatlah bahwa kegagalan adalah awal dari keberhasilan.
penolakan kadang malah datang dari orang tua kita sendiri, karena mereka khawatir dengan masa depan yang akan kita jalani. biasanya mereka membuatkan pilihan untuk kita sesuai dengan pilihan mereka tanpa meminta persetujuan dari kita. memang perselisihan seperti ini sering terjadi. kita sering dilema olehnya. apakah harus memperjuangkan kata hati yanng menurut kita paling tepat, ataukah mengikuti pilihan orang tua yang sama sekali tidak kita sukai? kadang kita dihadapkan dengan masalah agama, bahwa ridho ALLAH berada pada ridho orang tua.
Namun, kata hati sangatlah penting. kita harus mengikuti katahati, karena mengingkarinya, berarti menginggakari semuanya. tentu anda akan membuat kesalahan, meleset dari target. tetapi jika kita menjaga arah yang kita pilih, kita akan bergerak semakin dekat kepada diri kita yang seharusnya. jangan pernah berhenti bertanya apakah anda akan mengikuti katahati anda, apakah kehidupan anda sekarang adalah benar-benar milik anda. jika anda terus menanyakannya, jika anda terus bergerak mendekati sasaran, anda akan menemukan kepuasan. kepuasan yang akan tidak kita dapatkan jika kita mengikuti pilihan orang lain. hidup dalam fatamorgana pilihan, hidup yang kita jalani akan terasa taknyaman. karena menjalani hidup dibawah pilihan dan paksaan orang lain.
Ada kata bijak yang mengatakan " rasa lelah menyenangkan" adalah saat anda telah jujur kepada diri sendiri, dan "rasalelah yang tidak menyenangkan" dapat terjadi bahkan saat anda menang. itulah yang mungkin bisa kita jadikan acuan untuk terus maju menggapai cita-cita sesuai dengan kata hati. kita tidak perlu memusuhi ataupun mengganggap orang tidak sayang kepada kita, saat mereka tidak mendukung kata hati kita. kita hanya butuh menjelaskannya secara kongnrit tujuan, manfaat serta hal-hal yang bisa kita dapatkan dan kerjakan jika kita memilih suatu hal yang kita anggap tepat. jika mereka tetap menolak pilihannmu, tunjukkan sikap baik anda atas pilihan itu, serta tunjukkan bahwa pilihan anda baik dan bermanfaat. kekerasan hati akan meluluhkan penolakan yang keras.
Kata hati : jujur kepada diri sendiri, seringkali mengharuskan kita mendengarkan satu suara yang memamnngil kita. jika anda ingin mewujudkan kata hati anda, kuncinya adalah " disiplin mendengarkan dan keberanian untukmengikuti." jika anda yakin ikutilah kata hatimu. jangan setengah-setengah dalam bertindak. dengan keseriusan dan tanggung jawab. meski harus menjalankannya dengan perjuangan panjang. hidup adalah pilihan. anda yang berhak menentukan hidup anda sendiri. tanpa paksaan dan gangguan.dikehidupan ini tak ada yang tak mungkin. semua mimpi bisa saja terjadi. yakinlah perjuanganmu menghasilkan mimpimu.
apakah anda akan mengikuti kata hati anda???

Sabtu, 12 Februari 2011

surat an-nas

Surah An-Nas (bahasa Arab:النَّاسِ, "Manusia") adalah surah terakhir (ke-114) dalam al-Qur'an. Nama An-Nas diambil dari kata An-Nas yang berulang kali disebut dalam surat ini yang artinya manusia. Surah ini termasuk dalam golongan surah makkiyah. Isi surah adalah menganjurkan manusia memohon perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan baik yang berasal dari golongan manusia maupun jin.

 Bacaan

  1. Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb manusia.
  2. Raja manusia (Malikinnaas).
  3. Sembahan manusia (Illahinnas).
  4. dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi.
  5. yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia.
  6. dari (golongan) jin dan manusia





Keutamaan Surah An-Nas

Aisyah menerangkan: bahwa Rasulullah s.a.w. pada setiap malam apabila hendak tidur, Beliau membaca Surah Al-Ikhlas, Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas, ditiupkan pada kedua telapak tangan kemudian disapukan ke seluruh tubuh dan kepala.
Sayyidiah' Ali r.a. menerangkan: pernah Rasulullah s.a.w. digigit kala, kemudian Beliau mengambil air garam. Dibacakan Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas laludisapukan pada anggota badan yang digigit kala tadi.
'Uqbah bin' Amir menerangkan, ketika saya sesat jalan dalm suatu perjalanan bersama dengan Rasulullah s.a.w., Beliau membaca Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas dan akupun disuruh Beliau juga untuk membacanya.
Barang siapa terkena penyakit karena perbuatan syaitan atau manusia, hendaklah membaca Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas sebanyak 41 kali selama 3 hari, 5 hari atau 7 hari berturuh-turut.
Barang siapa yang takut akan godaan syaitan atau manusia atau takut dalam kegelapan malam, atau takut kejahatan manusia, bacalah Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas sebanyak 100 kali.

Kamis, 10 Februari 2011

sugesti

SUGESTI POSITIF, OBAT MUJARAB KEHIDUPAN

Apa sebenarnya sugesti itu?
Sugesti merupakan proses dimana suatu jiwa atau keadaan mental di pengaruhi oleh suatu ide tau pikiran. Dimana proses tersebut menuntut pikiran seseorangmelalui asosiasi ide. Banyak yang menghubungkan sugesti dengan pikiran bawah sadar, memang benar hubungan keduanya itu yakni, jika pikiran bawah sadar merupakan hal yang mempengaruhi otomatis dari sikap ,perilaku, perasaan kita. Sedangkan sugesti usaha untuk masuk dan mengubah tatanan pikiran bawah sadar. Jadi keduanya saling berkaitan.
Sedangkan menurut ilmu sosiologi, sugestiadalah cara pemberian suatu pandangan atau pengaruh oleh seseorangkepada orang lain dengan cara tertentu sehinnga orang tersebutmengikuti pandangan atau pengaruh tersebut tanpa berpikir panjang. Sugesti lazim diberikan dalam interaksi. Sugesti terjadi karena pihak yang menerima anjuran itu tergugah secara emosional dan biasanya emosi ini menghambat daya piker rasionalisme.
Dari uraian di atas dapat kita ambil kesimpulan, bahwa pikiran kita sering kali di pengaruhi atau digerakkan oleh sugesti pikiran kita sendiri maupun pikiran dari orang lain yang mempengaruhi kita. Tapi sugesti diri kita sendirilah yang berperan besar dalam mensugesti pikiran. Karena orang cenderung yakin dengan apa yang sedang ada dan diyakini dalam fikirannya. Meskipun kita tak menyadari hal tersebut, oleh karena itu marilah kita mensugesti positif diri kita sendiri agar apa yang kita lakukan selalu terkontrol dan tidak merugikan diri kita sendiri, terlebih bisa memberikan manfaat bagi orang di sekitar kita.
Namun demikian sugesti bisa disalah gunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, yakni pihak tersebut ingin mempengaruhi orang lain untuk berlaku sesuai dengan kemauannya. Efek sugesti tingkat tinggi seringkali digunakan untuk menjebak masyarakat untuk mengikuti sejumlah aliran (yang dianggap) sesat, seperti Lia Eden, Al-Mosshadeq, Mirza Ghulam Ahmad, atau siapa sajalah yang dianggap sesat. Kebimbangan masyarakat mengenai agama yang mereka anut bisa menjadi alasan mengapa mereka bisa tersugesti oleh mereka.
Soekarno juga menggunakan efek sugesti tingkat tinggi itu, jika beliau sedang berpidato semua rakyat langsung terpengaruh dengan beliau. Itulah alasan mengapa ideologi Bung Karno sangat mudah menyebar, bahkan mereka rela berhimpit2an demi mendengarkannya.
Sugesti merupakan kunci dari semua perbuatan yang kita lakukan, sehingga sugesti bisa membuat segala obat dalam kehidupa kita sendiri. setiap masalah pasti ada jalan keluar yang mudah , asal kita bisa mensugesti positif diri kita sendiri . jangan pernah berfikir jelek dengan apa yang kita hadapi, begitu juga dengan orang lain.jangan mudah terbawa dengan pikiran singkat yang kita sendiri belum memahaminya, bisa-bisa kita terperosok oleh pikiran kita sendiri. Berfikirlah positif. Karena ALLAH selalu mengikuti fikiran hambanya. Itulah yang jadi panutan mengapa kita harus mensugesti positif diri kita.
Jika kita, selalu berfikir baik maka baik pula hasil yang kita dapatkan. Jangan merusak maupun membebani pikiran kita dengan fikiran kotor kita sendiri. karena sugesti positif adalah obat mujarab bagi kehidupan kita sendiri. Obat yang hanya datang dari kita sendiri, dan tidak bisa di dapatkan dimanapun juga selain dari kita sendiri. Berhati-hatilah dalam bersikap dan berperilaku, karena orang lain bisa mensugesti negative kita dengan tingkah laku yang kita lakukan. Tanpa pandang umur, jenis kelamin, agama, atau apapun itu. Semua bias saja terjadi pada kita. so sugesti positif dirimu.

Sabtu, 29 Januari 2011

SHOLAT

Mengapa Kita Harus Shalat? Sebuah Renungan dalam Mengenal Arti Sebuah Hidup

Oleh: Ustadz Cecep Sholehudin, Lc.
Pertanyaan tersebut akan menjadi sebuah pertanyaan yang klise dan tak bermakna bagi mereka yang meyakini bahwa akal adalah satu-satunya instrumen untuk menemukan kebenaran dan kebathilan, bagi mereka yang meyakini bahwa agama itu adalah sama dan walaupun terjadi perbedaan hanyalah sekedar perbedaan ekspresi dan cara semata, dan bagi mereka yang terbiasa memperjual-belikan hukum-hukum Allah dengan uang dan peluang. Bagi mereka semua sholat adalah sebuah ritualitas ibadah yang hanya membuang-buang waktu dan membodohi diri.
DR Hasan Hanafi, salah satu pelopor Islam Kiri, menjadi nara sumber dalam sebuah seminar besar yang dihadiri oleh banyak masyarakat. Saat waktu sholat dhuhur tiba, dia masih semangat berceramah di depan orang-orang banyak sampai tiba waktu shalat Ashar. Seorang hadirin bertanya kepadanya: “Maaf, Bapak Doktor, kenapa anda tidak sholat? Dia menjawab: “Kalau saya sholat maka anda dan kawan anda yang rugi. Tapi kalau saya tidak sholat maka Allah pun tidak akan merasa rugi karena Dia Maha Kaya”. Akhirnya penanya tersebut terdiam. Begitulah dia membodohi dirinya dan orang-orang di sekitarnya.
Tapi bagi mereka yang meyakini bahwa hidup adalah sebuah perintah dan perjanjian, maka shalat bukan sekedar ritualitas tapi menjadi sebuah kebutuhan dan kewajiban yang harus dijalaninya dalam kondisi apapun sebagaimana disebutkankan dalam Al-Quran bahwa tujuan hidup kita adalah semata-mata untuk beribadah pada-Nya: “.. dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah-Ku.” (QS Adz- Dzaariyat: 56) Imam Ali menegaskan bahwa maksud dari ayat tersebut adalah: “bahwa Aku akan memerintahkan mereka untuk menyembah Ku dan memanggilnya untuk beribadah kepada Ku”.
Sholat adalah ibadah yang harus dilakukan oleh seluruh anggota tubuh, baik anggota material maupun non material, baik yang dilakukan oleh pikiran dan hati seperti niat, ketulusan, khusyu’, tunduk, perasaan senantiasa diawasi dan lainnya; baik yang dilakukan oleh lisan seperti membaca syahadat, tasbih, tahmid, takbir, alfatihah dan lainnya; dan baik yang dilakukan oleh anggota tubuh lainnya seperti berdiri, ruku, sujud, duduk dan lainnya. Artinya bahwa sholat menuntut semua anggota tubuh kita baik yang sifatnya material ataupun non material terlibat dalam irama sholat. Dan apabila salah satu dari anggota badan tubuh tersebut tidak terlibat maka sholatnyapun menjadi cacat. Hal itu yang diungkapakan rasulallah dengan istilah almuflis fissholat (orang yang bangkrut dalam sholat), yaitu orang yang pikirannnya melayang-layang ketika sholat sehingga ada fase-fase yang seharusnya konsentrasi penuh malah menjadi terbagi-bagi. Dalam kondisi seperti ini wajar bila target dari sholat tidak tercapai.
Untuk mengukur sejauh mana sholat itu bisa memenuhi standar dan kriteria, maka hal tersebut bisa dilihat dari indikasi-indikasinya, hal itu diungkapkan dalam Al Quran: “dan lakukanlah sholat, sesungguhnya sholat itu bias mencegah kekejian dan kemungkaran” (QS Al-ankabut: 45). Dalam ayat lain disebutkan: “sesungguhnya manusia itu diciptakan dengan watak selalu berkeluh kesah, apabila dia ditimpa bencana maka dia ada dalam ketakutan dan apabila ia mendapatkan kebaikan maka dia lupa diri kecuali orang-orang yang suka sholat, yaitu orang-orang yang selalu menjaga sholatnya” (QS Al-Maarij: 19-23). Dan dari Abdullah bin Amru bin Ash ra: suatu ketika Rasulallah saw menyebutkan kemudian beliau bersabda kepadanya: “barang siapa yang selalu melaksanakan sholat, maka dia akan mendapatkan cahaya, burhan (bukti yang kuat) dan keselamatan dan barang siapa yang tidak melaksanakan sholat maka dia tidak akan mendapatkan cahaya, burhan dan keselamatan dan dia akan hidup pada hari kiamat bersama Qorun, Firaun dan Ubay bin Kaab.”
Sesungguhnya Allah tidak sematamata memerintahkan sholat kecuali untuk kebaikan umatnya bahkan sholat itu sendiri menjadi pelipur lara dan penghubung diri dengan sang penciptanya. Hal itu diungkapkan dalam Al Quran: {wahai orang-orang yang beriman, mintalah bantuan - untuk memudahkan urusanmudengan kesabaran dan sholat} QS Al Baqoroh: 153, kemudian dipertegas lagi dalam ayat 45-46: {dan mintalah tolong dengan kesabaran dan sholat, karena sesungguhnya keduanya sangat besar bagi mereka yang khusyu dalam melaksanakan sholatnya, bagi mereka yang yakin akan bertemu Allah dan bagi mereka –yang yakin– bahwa mereka akan kembali kepada- Nya}. Dan hal itu dipertegas oleh rasulallah saw: “sesungguhnya aku mendapatkan ketenanganku dalam sholatku”. Hal-hal ini kemudian memberikan ilham bagi para sufi untuk menyimpulkan: “barang siapa yang ingin berbicara dengan Allah maka bacalah Al Quran dan barang siapa yang ingin diajak berbicara dengan Allah maka laksanakanlah sholat.
Di samping itu, sholat pun mengajarkan kepada kita hal-hal esensial bagi sebuah kehidupan yang dinamis, antara lain:
- Kedisiplinan. Hal itu bisa dilihat dari waktu-waktu yang telah ditentukan dan larangan untuk keluar dari waktu yang sudah ditentukan tersebut: {sesungguhnya sholat itu bagi orangorang beriman adalah kewajiban yang telah ditentukan} An Nisa: 103.
- Teratur. Hal itu nampak pada aturan sholat yang harus dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Semua tata cara itu harus berurutan dan dilakukan secara teratur dan tidak boleh dilakukan dengan acak. Pola yang mengajarkan kita untuk hidup teratur, terarah dan ter-manage.
- Kebersihan. Hal itu nampak dalam syarat-syaratnya, di mana untuk mendapatkan sholat syah harus dimulai dengan membersihkan diri seperti dengan wudhu/mandi membersihkan pakaian, membersihkan tempat sholat dan lainnya. Pola hidup yang bersih menjamin hidup sehat dan dinamis.
- Olah badan. Hal itu nampak dalam gerakan-gerakan sholat yang menyentuh semua organ tubuh, dari mulai kepala sampai kaki sehingga menurut sebuah penelitian barang siapa yang menjalankan sholat dengan baik dan teratur maka dia tidak akan kena penyakit apa pun karena sholat sudah mengatur pergerakan tubuh agar berjalan normal.
- Penghormatan. Hal itu nampak pada fase-fase penghormatan dari mulai posisi berdiri sampai posisi yang terendah dimana kondisi berada sebagai hamba yang tak berdaya dengan menundukkan kepala ke tanah.
- Bersosial. Hal itu nampak ketika sholat jumat atau sholat Ied dilaksanakan atau sholat fardu dilaksanakan di masjid dan secara berjamaah. Kebersamaan yang akan melahirkan jiwa sosial yang tinggi.
- Dan hal-hal positif lainnya.
Semua faktor positif ini tidak akan dicapai dan diraih bila kondisi dan cara sholat kita tidak sesuai dengan apa yang telah diajarkan oleh Rasulallah. Sholat adalah sesuatu perintah yang harus sesuai dengan tujuannya: sabda rasulallah saw: “Sholatlah sebagaimana aku melaksanakan sholat.”
Sholat dengan urgensitasnya yang sangat vital dan penting bagi dinamika kehidupan umat islam telah terabaikan bahkan sebagian menganggapnya hanya buang-buang waktu sehingga wajar bila umat islam yang semestinya mempunyai naluri ethos kerja yang tinggi, mentalitas yang kuat dan karya yang padat tidak tercapai. Hal itu tidak lain karena kita telah meninggalkan pondasi utama dalam kehidupan kita, yaitu sholat.
Fenomena tersebut sangat nampak dalam kehidupan masyarakat di Timur Tengah sebut saja Mesir. Mereka terbiasa untuk melaksanakan sholat subuh pada waktu duha bahkan menjama’ sholat lima waktu dalam satu waktu, fenomena kemalasan yang sangat nampak dalam kehidupan sehari-harinya. Maka wajar bila masyarakat Mesir masih berkutat dengan kemisikinannya. Dan tak jauh berbeda dengan masyarakat kita, mereka menjadi terbiasa meninggalkan sholat karena mereka dikejar setoran atau bentrok dengan jam kerja bahkan di beberapa instansi atau pabrik-pabrik menjalankan sholat dilarang karena akan menghambat produksi dan apabila mereka melaksanakannya maka akan mendapatkan sanksi yang bisa berujung pada pemecatan.
Sungguh ironis, sebuah mayoritas masyarakat dikendalikan oleh tekanan minoritas. Maka wajar bila seorang petinggi Israel berkata: “Orang-orang Arab (Muslim) tidak mungkin mengalahkan orang-orang Israel kecuali apabila jumlah orang yang sholat pada waktu shubuh sama dengan jumlah orang yang shalat pada waktu jumatan”, bisakah? Wallahu a’lam bishawab. ***

AGAMA

MENGAPA MANUSIA HARUS BERAGAMA????
Munkin kita tidak pernah berfikir kearah sini, bahkan kita tidak terfikirkan oleh pertanyaan menngelitik seperti ini. namun sebagai manusia yang berTuhan kita harus mengetahui hal penting yang mungkin belum pernah terbersit di dalam pikiran kita.
Adalah suatu pertanyaan yang tidak mudah untuk dijawab. Namun, kita melihat potensi-potensi yang dimiliki manusia, maka kita akan menemukan beberapa jawaban terhadap pertanyaan tersebut, antara lain adalah sebagai berikut :
1.   Manusia sebagai makhluk Allah memiliki banyak kelebihan dibanding dengan makhluk yang yang lain; tetapi dibalik kelebihan yang banyak itu, manusia  juga tidak luput dari banyak kekurangan, kelemahan dan kemampuan yang terbatas. Manusia terbatas pada alam sekitarnya, warisan keturunan dan latar belakang kebudayannya/hidupnya,; yang menyebabkan adanya perbedaan pandangan dalam menghadapi suatu masalah, bahkan seringkali bertentangan antara satu dengan yang lainnya.
Pandangan yang simpang siur tersebut (subyektif) tidak akan dapat menimbulkan keyakinan atas kebenaran, tetapi senantiasa diliputi oleh kabut keragu-raguan (dzanny), sehingga manusia senantiasa gagal dalam menentukan kebenaran secara mutlak, ia tidak sanggup menentukan kebaikan dan keburukan (haq dan batil), ia tidak dapat menentukan nilai-nilai semua hal yang demikian itu adalah di luar bidang ilmu pengetahuan manusia.
Untuk mengatasi ataupun memberikan solusi terhadap kegagalan manusia sebagai akibat dari kelemahannya, itu maka diperlukan agama/wahyu yang berasal dari luar manusia, yakni Allah swt. melalui para Nabi dan Rasul-Nya. Hal ini dapat terjadi karena Allah swt. adalah Maha Sempurna, sehingga wahyu yang diturunkan-Nya merupakan kebenaran mutlak dan bersifat universal yang tak perlu diragukan lagi, sebagaimana  firman Allah dalam Q.S. al-Baqarah (2) : 147,
الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَلاَ تَكُونَنَّ مِنْ الْمُمْتَرِينَ
“Kebenaran itu adalah berasal dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu meragukannya”
2.   Dalam diri manusia terhadap hawa nafsu, yang senantiasa mengajak manusia kepada kejahatan, apalagi kalau hawa nafsu tersebut sudah dipengaruhi oleh syaitan/iblis yang senantiasa menyesatkan manusia dari jalan yang benar. Jika manusia dapat mengalahkan pengaruh hawa nafsu dan syaitan tersebut, maka ia akan lebih tinggi derajatnya daripada malaikat; tetapi, jika ia mengikuti ajakan hawa nafsunya dan syaitan tersebut, maka ia akan turun derajatnya lebih rendah daripada binatang.
Untuk mengatasi pengaruh hawa nafsu dan syaitan itu, manusia harus memakai senjata agama (iman), karena hanya agama (imanlah) yang dapat mengatasi dan mengendalikan hawa nafsu dan syaitan/iblis itu; sebab agama merupakan sumber moral dan akhlak dalam Islam. Itulah sebabnya, missi utama manusia, sebagaimana hadits beliau yang menyatakan: Hanya saja aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.
Melawan hawa nafsu dan syaitan adalah jihad akbar, sebagaimana dikatakan oleh Nabi saw. sewaktu kembali dari perang Badar: Kita kembali dari jihad (perang) yang paling kecil menuju jihad yang paling besar, para sahabat bertanya: adakah perang yang lebih besar dari perang ini ya Rasulullah? Nabi menjawaab : ada, yakni melawan hawa nafsu.
Di samping itu, ada hadits lain yang mengatakan: Tidak sempurna iman seseorang di antara kamu sehingga hawa nafsunya semata-mata mengikuti agama Islam yang kaubawa.
3.   Manusia dengan akalnya semata, tidak mampu mengetahui alam metafisika, alam akhirat yang merupakan alam gaib, dan berada di luar jangkauan  akal manusia, sebagaimana firmana Allah dalam Q.S. al-Nahl (27) : 65,
وَاللَّهُ أَنزَلَ مِنْ السَّمَاءِ مَاءً فَأَحْيَا بِهِ اْلأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لِقَوْمٍ يَسْمَعُونَ
“Dan Allah menurunkan air (hujan) dari langit dan dengan air itu dihidupkan-Nya bumi yang tadinya sudah mati. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mendengarkan (pelajaran)
Akal manusia mempunyai batas-batas kemampuan tertentu, sehingga tidak boleh melampaui batas dan wewenangnya. Oleh karena itu, banyak masalah yang tidak mampu dipecahkan oleh akal manusia, terutama masalah alam gaib; dan di sinilah perlunya agama/wahyu untuk meberikan jawaban terhadap segala masalah gaib yang berada di luar jangkauan akal manusia. Di sinilah letak kebutuhan manusia untuk mendapat bimbingan agama/wahyu, sehingga mampu mengatasi segala persoalan hidupnya dengan baik dan menyakinkan.
4.   Para sainstis yang terlalu mendewakan ilmu pengetahuan –banyak yang kehilangan idealisme sebagai tujuan hidupnya. Mereka dihinggapi penyakit risau gelisah, hidupnya hambar dan hampa, karena dengan pengetahuan semata, mereka tidak mampu memenuhi hajat hidupnya; sebab dengan bekal ilmu pengetahuannya itu, tempat  berpijaknya makin kabur, karena kebenaran yang diperolehnya relatif dan temporer, sehingga rohaninya makin gersang, sebagaimana bumi ditimpa kemarau, sehingga membutuhkan siraman yang dapat menyejukkan. Di sinilah perlunya agama untuk memenuhi hajat rohani manusia, agar ia tidak risau dan gelisah dalam menghadapi segala persoalan hidup ini.
5.   Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah banyak memberikan kebahagiaan dan kesejahteraan bagi umat manusia. Namun, dibalik semuanya itu, kemajuan ilmu pengetahuann dan tehnologi pula yang banyak menimbulkan kecemasan dan ancaman keselamatan bagi umat manusia. Berbagai konflik yang maha dahsyat terjadi diberbagai belahan dunia dewasa ini merupakan dampak negatif dari pada kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi itu, dengan ilmu dan tehnologi, manusia memproduksi senjata, namun dengan senjata itu pula manusia  banyak menjadi korban. Di sinilah perlunya agama, karena hanya agama (iman) lah   yang dapat mencegah agar ilmu dan tekhnologi tersebut tidak berubah menjadi senjata makan tuan/pagar makan tanaman. Agamalah yang mampu menjinakkan hati manusia  yang sesat, untuk berbuat baik kepada diri sendiri dan kepada orang lain.